29-30 Oktober 2016 yang lalu aku mengikuti Malam
Keakraban atau yang biasa disingkat makrab komunitas Djamur Bandung. Djamur itu
singkatan dari Dengan Jalan-jalan Murah. Sebelum menceritakan bagaimana
pengalamanku mengikuti makrab, aku akan menceritakan mengapa aku bisa gabung di
komunitas kece ini. Saat itu aku masih mahasiswi baru, semua UKM dan komunitas
yang ada di Kampus Unpas diperkenalkan saat kegiatan Ospek lalu. Motivasi aku
mengikuti komunitas tersebut di Kampus Unpas karena aku menyukai hal-hal yang
berbau kesenangan seperti jalan-jalan. Apalagi di komunitas Djamur Bandung ini
menawarkan jalan-jalan kemana saja dengan budget serendah mungkin. Aku bersama
teman sekosan Ria, Fitri, Grandis, Ayu, dan Maya segera mendaftarkan diri.
Singkat
cerita, setelah kami join grup Djamur di Line, ada pengumuman yang diberikan
oleh akang senior bahwa Djamur akan mengadakan Makrab di Curug Layung, Bandung
Barat pada tanggal 29-30 Oktober 2016. Aku berdiskusi dengan teman sekosan
apakah mereka akan ikut juga atau tidak. Setelah berunding, dari 6 orang yang
akan ikut hanya 3 orang yaitu aku, Fitri, dan Ria. Kami pun segera mendaftar
keesokan harinya di lapangan parkir belakang kampus Unpas. Lalu kelompok
pertenda pun diumumkan di grup Line malam harinya. Aku sekelompok dengan Fitri.
Sedangkan Ria berbeda. Aku dan Fitri segera menghubungi kontak Line LO kami
yaitu kang Tamam. Lalu masuklah aku di grup 3 yang jumlah anggotanya ada 6
orang.
Mendekati
hari H makrab, kang Tamam segera mengumpulkan kami untuk membahas apa saja
barang perlengkapan yang dibutuhkan saat kemping nanti di Curug Layung. Akan
tetapi yang selalu merespon dan datang untuk kumpul selalu aku dan Fitri. 3
orang lainnya suka berhalangan datang. Kami rencanakan semuanya dengan matang
mulai dari menyewa tenda, sleeping bag, nesting, lampu tenda, dan kebutuhan
lainnya seperti makanan dan minuman.
Tibalah
pada hari H makrab. Kelompok 3 yang bisa ikut hanya aku dan Fitri saja. Sisanya
tidak bisa hadir dengan alasan yang berbeda. Walaupun Cuma sedikit di kelompokku
yang ikut, itu tak membuat suruh niat kami untuk ikut makrab. Dengan
menggunakan angkot sewa, terasa sekali uniknya perjalanan kami. Akan tetapi
kami disambut oleh derasnya hujan saat diperjalanan sampai tiba di lokasi
perkemahan. Memang saat itu sedang musim hujan.
Sesampainya
di lokasi, aku dan yang lainnya meneduh di warung kecil. Banyak yang memesan
mie rebus dan kopi untuk menghangatkan tubuh. Udara disana sangat dingin.
Jalanan terasa sangat licin karena tanah terkena air hujan jadi kalau melangkah
harus pelan-pelan dan berpegangan. Sambil menunggu hujan reda, semuanya sibuk
pada obrolannya masing-masing. Barang bawaan kami sangat banyak. Lalu ketika
hujan mulai reda, panitia yaitu senior dan anak laki-laki lainnya mendirikan
tenda. Sisanya tetap menunggu di warung. Ketika semua tenda sudah didirikan,
kami diarahkan untuk naik ke atas dan memasukkan barang-barang ke tenda. Hari
mulai gelap. Cahaya sangat minim. Angin mulai bertiup kencang dan kabut mulai
menebal.
Hujan
perlahan berhenti saat malam. Aku merasa lapar. Aku makan cemilan yang kubawa dari
kosan sambil main ke tenda temanku Ria. Tendanya Ria lebih besar dari tendaku. Aku
merasa senang berada disana. Suasananya menyenangkan. Malam itu setelah maghrib
kami free, tidak ada aktifitas yang diberikan panitia. Karena pos to pos akan
diadakan jam 2 pagi nanti. Di dalam tenda aku, Fitri, Tias, kang Tamam dan kang
Naufal bertukar cerita sambil memikirkan rencana trip selanjutnya akan pergi
kemana yang sudah ditugaskan oleh kang Jojo karena nanti akan dipresentasikan
perkelompok. Aku teringat bahwa kelompok 3 hanya berdua saja dengan Fitri. Ia
meminta ke kang Taman untuk kelompok 3 digabung saja dengan kelompok lain yang
anggotanya juga sedikit. Kebetulan, kang Naufal adik-adik kelompoknya hanya
bertiga, maka sepakatlah kami menggabungkan kelompok 1 dan 3 lalu diberi nama
Salu (Satu dan Tilu).
Saat
mencoba untuk memejamkan mata dan akan terlelap, kang Galih membangunkanku
untuk segera bersiap-siap karena pos to pos akan segera dimulai. Aku merasa
ngantuk dan malam terasa dingin sekali. Beberapa lama kemudian, kami semua para
anggota baru dikumpulkan di dekat api unggun sesuai kelompoknya. Ternyata
banyak sekali alumni yang sudah datang untuk meramaikan acara makrab dan
menjadi penguji pos to pos. kelompok 1 dan kelompok 3 saling berkenalan. Kami
pun mendapatkan giliran pertama untuk jalan ke pos duluan. Dengan langkah yang
mantap, kami naik ke atas. Akan tetapi di sepanjang perjalanan ada cerita yang
sangat mendebarkan, apa itu? Tunggu cerita selanjutnya part 2.
To Be
Continued….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar