Jumat, 06 Januari 2017

Serunya Makrab Djamur di Curug Layung part 2



… (Lanjutan cerita Makrab Djamur, part 2)

            Malam itu dengan pencahayaan seadanya dari lampu senter yang kami bawa, kaki kami terus menelusuri tanah berbatu. Sampailah di pos bayangan 1 yang sudah disambut oleh alumni yang mengajak ngobrol kami dan berkenalan. Aku melihat ke belakang pemandangan dari bawah terlihat lampu-lampu dari rumah-rumah warga, sangat indah sekali. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke pos 1. Sesampainya disana, sudah ada beberapa alumni yang duduk diatas batang pohon yang sudah tua. Kelompokku ditanya apa motivasi mengikuti makrab dan mengapa memutuskan untuk ikut gabung komunitas Djamur. Lumayan lama kami berada disana, mental kami diuji karena akang seniornya sangat tegas. Hari semakin larut, angin pegunungan terasa semakin menusuk sampai tulang. Dalam keadaan jongkok, kakiku terasa kesemutan dan badanku menggigil. Bahkan bukan hanya aku saja yang menggigil, temanku Fitri dan Lita juga merasakannya.

             Di pos 2 tidak setegang di pos 1 tadi, disini kami diuji kekompakkan yaitu dengan menunjukkan yel-yel kelompok, bernyanyi, dan lebih banyak tertawa. Selanjutnya di pos 3 yaitu pos ketahanan fisik. Kami disuruh akang dan teteh senior untuk push up bagi laki-laki dan skot jump untuk perempuan. Tujuannya supaya tidak merasakan kedinginan yang luar biasa. Memang aku sangat merasakannya. Jaket tebal yang ku pake masih saja terasa dingin. Selain itu kami disuruh menebak dan menghafal siapa nama senior yang berada disana, jelas kami sempat merasakan kebingungan karena sebelumnya belum diberitahu dan belum kenal. Di sesi akhir, para senior di pos 3 memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah itu kami kembali ke tenda karena sudah berhasil mengikuti acara pos to pos.

            Aku tidak bisa tidur saat kembali ke tenda karena ada yang sedang bernyanyi di depan api unggun. Sampai menjelang pagi aku baru bisa tertidur namun tidak pulas. Keluar dari tenda, aku segera menghangatkan diri di depan api unggun. Lalu kang Jojo memanggil kami semua untuk melaksanakan senam pagi selama beberapa menit. Setelah itu kami semua menuju lapangan dibawah untuk membahas rencana trip dan bermain games serta menunjukkan yel-yel kelompok. Sepertinya aku ada alergi dingin karena di kakiku terdapat bentol dan di daguku juga ada bentol cukup besar.

            Pemandangan sangat indah. Sinar matahari terasa terik, aku sudah tidak merasakan kedinginan lagi. Giliran kelompok Salu menunjukkan yel-yel di depan yang lain. Setelah itu ada games seru untuk kami semua. Langit berubah menjadi mendung seperti akan turun hujan, kelompok aku maju ke tengah lingkaran untuk menjelaskan rencana trip yang akan dijelaskan oleh Fitri dan Bintang. Akan tetapi belum sampai selesai, hujan turun dan kami semua balik ke tenda masing-masing.

            Di dalam tenda ada aku, Fitri, kang Tamam dan Oji. Kami memutuskan untuk memasak sebelum kembali pulang. Makanan yang kami masak adalah mie, naget, nasi, dan telur. Kang Naufal, Lita, dan Bintang segera gabung ke tendaku dan kami makan bersama dengan lahap dibawah guyuran air hujan. Dalam tenda kami basah sedikit karena air hujan yang masuk dari luar. Aku dan yang lain segera packing barang-barang dan turun ke bawah untuk pulang. Tanah menjadi sangat licin, sambil menunggu angkot datang, banyak yang menunggu di warung.

            Pulang dengan membawa sejuta kenangan yang sangat indah. Mendapatkan teman baru, pengalaman serta rasa solid kelompok yang begitu mendalam. Aku tak menyesal mengikuti makrab. Tak akan pernah aku lupakan momen berharga mengikuti Makrab Djamur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar